UNIVERSITAS GUNADARMA
______________________________________________________________
1KA20
- - - - X
Menelaah & Memberi Pendapat Terhadap Film Dokumentasi Dengan Dampak Sosial, Disusun Oleh:
- Dilano Satria Guci. 11115905
- Ilham Aminudin. 13115267
- Fernaldy Caesar. P. 12115632
- Romy Abidin. 16115259
- Selvi Wulandari. 16115458
- Marreta Aisyahrizal. 14115022
______________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang yang membahas dan mengomentari film dokumentasi yang berjudul “Years Of Living Dangerously” dengan episode yang diberi nama “End Of The Woods” Ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma, Depok. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah; Ilmu Sosial Dasar, Ibu Meti Nurhayati. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Depok, 10 November 2015
______________________________________________________________
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Years Of Living Dangerously In General.
1.2 Years Of Living Dangerously Episodes.
1.3 Fakta Years Of Living Dangerously
BAB II PEMBAHASAN\
2.1 End Of The Woods
2.1.a End Of The Woods
2.1.b End Of The Woods
2.2 Pembahasan Berikut Cuplikan Film
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pustaka.
______________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Years Of Living Dangerously In General.
Years of living dangerously adalah sebuah film dokumenter tv series yang berfokus pada global warming / pemanasan global. film yang diproduksi untuk NATIONAL GEOGRAPHIC CHANNEL. film ini pertama kali ditayangkan pada 13 April 2014, yang terdiri 2 musim dengan musim pertama sebanyak 9 episode. dan musim kedua dengan 8 episode yang akan ditayangkan pada akhir 2016 yang akan datang. Years of living dangerously memenangkan Emmy Award sebagai film dokumenter series paling terkemuka.
1.2 Years Of Living Dangerously Episodes.
Season 1
- - - - X
Eps. 1 “Dry Season”
Eps. 2 “End Of The Woods”
Eps. 3 “The Surge”
Eps. 4 “Ice & Brimstone”
Eps. 5 “True Colors”
Eps. 6 “Winds Of Change”
Eps. 7 “Revolt, Rebuild, Renew”
Eps. 8 “A Dangerous Future”
Eps. 9 “Moving A Mountain”
______________________________________________________________
1.3 Fakta Years Of Living Dangerously.
Film ini diproduseri sejumlah nama besar yang terlibat di film box office yakni James Cameron, yang menjadi produser, sutradara sekaligus penulis film Avatar dan Titanic yang meraih banyak Oscar. Selain itu ada pula nama produser Jerry Weintraub yang memproduser film Oceans Eleven dan sekuelnya, juga aktor gaek Arnold Schwarzenegger yang menjadi produser.
Sejumlah aktor tenar Hollywood terlibat membintangi film dokumenter ini seperti Matt Damon, Don Cheadle, Alec Baldwin, Harrison Ford dan Edward Norton akan terlibat sebagai seorang narator di lapangan.
Jeff Horowitz, asisten produser 'Years of Living Dangerously' mengatakan alasan mengapa Indonesia dipilih menjadi salah satu lokasi syuting film dokumenter ini.?
“
Kami memilih memfilmkan cerita ini di Indonesia karena tantangan kritis yang Indonesia hadapi, menyeimbangkan kebutuhan untuk melindungi hutan hujan tropis dan kebutuhan untuk mengamankan perkembangan ekonomi,
”
kata Horrowitz seperti dikutip dari mongabay.com, Selasa (10/9/2013) ini.
"Kami menghargai perkembangan yang dibuat Indonesia sejauh ini, terutama tentang praktik pertanian lestari yang sedang dikembangkan," jelas dia.
Di Indonesia, yang memfilmkan kondisi riil di lapangan adalah aktor gaek Hollywood, Harrison Ford. Aktor yang tenar dalam film petualangan 'Indiana Jones' sebagai arkeolog ini memang kini menjadi aktivis lingkungan. Dia menjadi wakil ketua LSM lingkungan, Conservation International, yang menjadi aktivitasnya di saat senggang. ______________________________________________________________
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.a End Of The Woods
- - - - X
Dalam episode ini (Episode 2) Harrison Ford melanjutkan investigasinya tentang efek global dari industri minyak kelapa sawit dan penelurusan mendalam tentang KORUPSI yang merajalela di wilayah Indonesia yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang gas RUMAH KACA terbanyak dibumi melalui penggundulan lahan hutan (Deforestation).
Dalam episode ini dijelaskan pula tentang dampak EKONOMI, KORUPSI, PENEBANGAN LIAR, EKSPLOITASI LAHAN dan HUTAN, serta aktivitas ILLEGAL yang dilakukan oleh suatu oknum maupun korporasi baik negri maupun mancanegara. dimana kegiatan yang disebutkan diatas kebanyakan tidaklah dikontrol dan ditangani oleh pemerintah, malah kemungkinan pemerintah Indonesia turut ambil dalih dalam kegiatan ILLEGAL tersebut.
______________________________________________________________
2.1.b End Of The Woods
- - - - X
Harrison Ford berkunjung ke Nyaru Menteng Orangutan Rescue Center yang dipimpin oleh Lone Dröscher Nielson. merupakan rumah bagi 600 Orangutan tanpa induk serta tanpa rumah, Orangutan tidak hanya kehilangan rumah akibat dari penggundulan hutan (Deforestation); mereka menjadi terancam bahaya apabila memasuki wilayah kebun kelapa sawit yang sebenarnya tadinya merupakan wilayah kediaman mereka. Orangutan yang ditemukan di perkebunan pohon sawit akan dikejar oleh anjing peliharaan petani maupun ditembak ditempat, MIRIS BUKAN? mereka bukan hanya terusir tetapi teraniaya oleh manusia, jika ditanya apakah manusia merasa bersalah? TENTU TIDAK, manusia saja bisa menjajah manusia lainnya apalagi ini cuma masalah Orangutan. SANGAT PELIK.
______________________________________________________________
“
______________________________________________________________
_____________________________________________________________
PT.Sinarmas sebagai salah satu perusahaan minyak kelapa sawit mulai berhenti membeli lahan hutan kalimantan (Yang memang harusnya seperti itu sejak awal) setelah dilakukannya aksi blocking besar besaran oleh greenpeace indonesia, jadi mereka bukan berhenti karena kemauan maupun hukum yang berlaku, tetapi karena adanya kesenjangan publik yang bergejolak meminta untuk pemberdayaan lingkungan yang lebih baik.
_____________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Tidak banyak apa yang ditanyakan dan dikatakan oleh Bpk. SBY maupun Harrison Ford, hanya saja SBY turut prihatin dan tidak senang dengan kejadian yang ada, Harrison Ford berkata, apakah ada pengamanan dan hukum untuk menanggulangi hal seperti ini? “Tentu saya tidak selalu tahu apa yang terjadi di setiap jengkal di indonesia, saya mendengarnya pun tidak senang mendengar kejadian seperti ini, tentu saya, pemerintah daerah, pemerintah kehutanan harus menertibkan itu. saya sudah menerima bahwa itu tidak benar dan harus kami atasi” Jawab SBY.
______________________________________________________________
______________________________________________________________
“
Once you’ve seen them (the orangutans) sitting behind bars like this, it sort of brings the reality home.”
- Lone Dröscher Nielsen, wildlife conservationist
”
Lalu Harrison Ford melakukan kunjungan selanjutnya untuk menemui menteri kehutanan Zulkifli Hasan, Bapak Zulkifli Hasan ditanyai oleh Harrison Ford mengenai hal-hal yang sedang terjadi di hutan Indonesia. Zulkifli memberi argumen bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi baru, jadi “Terlalu Banyak Kebebasan” selalu dilakukan sembari menunggu setiap orang untuk beradaptasi.
the Minister chuckles a bit. “It’s not funny,” Ford glowers. “There are new roads, forests cut…it’s devastating, heartbreaking. You saw it. You pledged resolution. What have you done?”
Ya itulah yang dikatakan Harrison Ford kepada Perdana Mentri Kehutanan Indonesia Zulkifli Hasan, ini sangat menghancurkan, menghancurkan perasaan. bahkan kau melihatnya. APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!? ya tentu saja penulispun disini sungguh berperihatin, ini seperti cermin besar bagi kita rakyat Indonesia, mengapa kita tidak peduli? bahkan yang sempat peduli adalah masyarakat luar negeri A.K.A bule bule yang sering kita kagumi, apakah masih belum tersadar pula masyarakat Indonesia? apakah Indonesia sebagai negara berdaulat harus DISADARKAN?
Apa yang dilakukan oleh Harrison Ford sangatlah berani dan bahkan bocor dan masuk kedalam media televisi Indonesia, dan bahkan ada rumor bahwa ia dideportasi atau dipulangkan (diusir) dari Indonesia, tetapi ia tetap tinggal untuk melanjutkan investigasinya. sangatlah berani.
______________________________________________________________
Zulkifli Hasan sudah mendeklarasikan bahwa 50% dari wilayah hutan harus dilindungi dari para pelaku developer dan Wilmar (perusahaan penghasil minyak kelapa sawit terbesar didunia), ia berkata bahwa wilayah hutan sudah tidak dijual kepada perusahaan penghasil minyak kelapa sawit walaupun sudah ditebang.
“
Why does a Republican care [about climate change]? It’s not about politics.
-Arnold Schwarzenegger
”
Terlihat jelas dalam qoute diatas bahwa pemerintahan indonesia dinilai tidak peduli akan kerusakan lingkungan serta perubahan iklim, melainkan hanya mementingkan kepentingan politik semata.
______________________________________________________________2.2 Cuplikan Film
Pada 1 Juni sampai dengan 31 Agustus (1 Bulan) pada tahun 2013 telah terdapat kurang lebih 10.000 titik panas yang terjadi di hutan borneo, yang diakibatkan oleh pembakaran lahan, kegiatan ini disinyalir dilakukan oleh oknum yang dibayar oleh perusahaan minyak kelapa sawit.
Mangku Subroto Indonesia top official in fighting deforestation and coruption
Ini adalah hutan konservasi, bukankan seharusnya ini dijaga oleh pemerintah? “ya!”, lalu mengapa bisa terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini? “Sebenarnya sangat sedih melihat hal seperti ini terjadi didepan mata, semua ini terjadi karena sulitnya untuk mengontrol”, saya dengar banyak aktivitas illegal yang terjadi kenapa tidak bisa diberhentikan? “Karena banyaknya KORUPSI yang terjadi, KORUPSI adalah musuh yang sebenarnya dari sistem yang terpadu,” tetapi saya sering melihat pula perdana mentri kehutanan sering berkunjung menggunakan helikopter, dan melihat semua kejadian ini, apakah dia punya power untuk menghentikan semua ini? “Ya ia punya, tapi tergantung bagaimana ia menggunakan kekuatan itu”
___________________________________________________________________________________________________________________________
Lalu Harrison Ford mengunjungi perdana menteri kehutanan RI H. Zulkifli Hasan, ia sudah berkeliling Indonesia selama 2 minggu dan menanyakan kepada masyarakat apa yang terjadi, masyarakan menyinggung bahwa ada 2 hal terkait tentang kerusakan hutan yang terjadi, yaitu BISNIS dan POLITIK di Indonesia, Bpk. Zulkifli Hasan berkata “yang lain anda perlu tahu bahwa kita baru berdemokrasi, tapi saya yakin dalam waktu yang lama akan terjadi titik yang seimbang” dalam hal penebangan yang sudah terjadi bertahun - tahun memerlukan tahap dimana tahap terakhir adalah tanda tangan bapak, apakah bapak selalu menyetujui apakah hal ini boleh dilakukan?. kata Harrison Ford. “Kalau tidak salah saya baru menyetujui 50%nya sekitar 100.000 hektar”
the Minister chuckles a bit. “It’s not funny, It is not funny” Ford glowers. “There are new roads, illegal roads, forests cut… trees laying on the ground, burnt when they fell and it’s devastating, heartbreaking to see it. You saw it. You pledged resolution. What have you done?”
“Kita baru lihat terkaget - kaget, kami tiap hari untuk mencoba menyelesaikan masalah ini, kami baru mengalami apa yang namanya demokrasi” Harrison Ford tercengang dengan apa yang didengar. “ini berbeda dengan Amerika, kami baru saja mengalami apa yang disebut reformasi, sekarang orang baru bebas, baru merasakan SURPLUS, Surplus DEMOKRASI.
menurut saya apakah hubungannya dengan policy tentang konservasi hutan dengan demokrasi berbisnis? yang saya lihat hanyalah kesempatan dalam merauk keuntungan dari SDM yang sebenarnya tidak boleh dipergunakan.
keesokan harinya Bpk. Zulkifli Hasan berbicara ke media, berita tersebar, bahwa Harrison Ford tidak respect dan ia meminta Harrison Ford untuk di deportasi. namun Harrison Ford tidak pulang ke Amerika melainkan menemui mantan Presiden Indonesia Bpk. SBY keesokan harinya.
______________________________________________________________
Tidak banyak apa yang ditanyakan dan dikatakan oleh Bpk. SBY maupun Harrison Ford, hanya saja SBY turut prihatin dan tidak senang dengan kejadian yang ada, Harrison Ford berkata, apakah ada pengamanan dan hukum untuk menanggulangi hal seperti ini? “Tentu saya tidak selalu tahu apa yang terjadi di setiap jengkal di indonesia, saya mendengarnya pun tidak senang mendengar kejadian seperti ini, tentu saya, pemerintah daerah, pemerintah kehutanan harus menertibkan itu. saya sudah menerima bahwa itu tidak benar dan harus kami atasi” Jawab SBY.
______________________________________________________________
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengundulan hutan (deforestation) yang terjadi di Indonesia sudah menyebabkan orang utan kehilangan tempat tinggal, lahan yang awalnya menjadi tempat tinggal mereka lenyap begitu saja dengan adanya pengundulan hutan hanya demi kepentingan suatu instansi dengan dijadikan sebuah industri minyak sawit. yang mengambil keuntungan perijinan dari mudahnya melakukan KORUPSI, serta kurangnya pengamanan hutan serta hukum hukum yang berlaku.
Selain orang utan menjadi korban, dampak yang terjadi dari deforestation ini yaitu menyebabkan Indonesia menjadi negara penyumbang gas rumah kaca terbanyak.
Semua ini bisa seperti itu, lantas tak terjadi begitu saja, pemerintah Indonesia patut bertanggung jawab dan dipertanyakan dalam perizinan kegiatan ilegal pengundulan hutan yang terjadi di Indonesia.
3.2 Saran
Semoga hutan indonesia bisa lebih dijaga kelestariannya lagi, tak ada pengundulan hutan secara ilegal. Orang Utan dan hewan hewan-hewan lainnya ditempatkan di tempat yang layak dan tempat yang memang menjadi tempat hewan-hewan seharusnya tinggal.
Rakyat Indonesia sebagai kumpulan yang paling dekat dengan hutan harus bisa menjaga kelestariannya walaupun kurangnya dukungan bagi pemerintah, bukan saatnya rakyat berdiam diri dan menunggu pemerintah bertindak, sekarang saatnya masyarakat menjadi cermin bagi pemerintahan Indonesia yang masih kurang kompeten.
______________________________________________________________\
DAFTAR PUSTAKA
______________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar